A. Penomoran Ruang Cermin
Salah satu cara gampang atau cara cepat yang lazim dipakai untuk menyeleksi sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung yakni dengan menggunakan sistem penomoran. Untuk menerapkan sistem ini , yang perlu kita ingat yakni bagaimana penomoran ruang di dalam cermin cekung. Selain itu , kita juga mesti memperhatikan mana serpihan depan dan serpihan belakang cermin.
Penomoran ruang cermin nantinya memiliki fungsi untuk mengenali letak , jenis , orientasi , dan ukuran bayangan yang dihasilkan tanpa mesti melukiskan pembentukan bayangan. Dengan cara ini , kita sanggup meminimalisir waktu alasannya kita sanggup dengan gampang menyeleksi karakteristik dari bayangan yang dihasilkan sesuai posisi bendanya.
Secara lazim , ruang pada cermin cekung dibedakan menjadi empat ruang , yakni ruang I , ruang II , ruang III , dan ruang IV. Beberapa buku mungkin menggunakan ruang 1 , ruang 2 , ruang 3 , dan ruang 4 , tapi maknanya sama saja. Penomoran ruang pada cermin cekung dilihatkan pada gambar di bawah ini.
Perhatikan bahwa penomoran ruang pada cermin cekung tidak tersusun secara teratur. Ruang pertama berada paling bersahabat dengan cermin serpihan depan sedangkan ruang keempat berada di serpihan belakang cermin , menyerupai terlihat pada gambar di atas.
Pada gambar terdapat tiga titik yang diberi simbol M , F , dan O. M ialah titik sentra kelengkungan (beberapa buku menggunakan simbol P) , F ialah titik konsentrasi cermin , dan O ialah titik sentra cermin. Jarak dari titik O ke F disebut jarak konsentrasi (f) sedangkan jarak dari titik O ke M disebut jari-jari kelengkungan (R).
Berikut makna dari penomoran di atas :
1). Ruang I : antara O dan F → (s < f)
2). Ruang II : antara F dan M → (f < s < R)
3). Ruang III : antara M dan → (s > R atau s > 2f)
4). Ruang IV : antara O dan → belakang cermin.
Untuk menyaksikan bayangan benda , maka biasanya benda faktual ditaruh di depan cermin , yakni pada ruang I , ruang II , atau ruang III. Sedangkan bayangan yang terbentuk akan berada pada ruang IV , ruang III , atau ruang II.
Selain menggunakan sistem penomoran , bekerjsama sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin sanggup diputuskan dengan menggunakan rumus umum. Hanya saja ada beberapa perjanjian yang mesti diperhatikan. Berikut edutafsi lampirkan pembahasan cara menyeleksi sifat bayangan dengan rumus umum.
Baca juga : Rumus Umum untuk Menentukan Sifat Bayangan.
B. Menentukan Sifat Bayangan dengan Metode Penomoran
Setelah mengerti penomoran ruang pada cermin cekung , maka sifat bayangan yang dihasilkannya akan gampang ditentukan. Hubungan antara nomor ruang benda dan nomor ruang bayangan dinyatakan dengan persamaan berikut :
R benda + R bayangan = 5 |
Keterangan :
R benda = nomor ruang benda (1 , 2 , atau 3)
R bayangan = nomor ruang bayangan (4 , 3 , atau 2).
Karena biasanya posisi benda dikenali (Nomor ruang benda diketahui) , maka nomor ruang bayangan sanggup diputuskan dengan rumus berikut :
R bayangan = 5 − R benda |
Dari perkiraan tersebut akan diperoleh nomor ruang bayangan. Selanjutnya , berikut hukum dalam penentuan sifat bayangan menurut ruang bayangan yang dihasilkan:
1). Jika R bayangan sama dengan 2 atau 3 → bayangan di depan cermin
2). Jika R bayangan sama dengan 4 → bayangan di belakang cermin
3). Jika bayangan di depan cermin → bayangan faktual dan terbalik
4). Jika bayangan di belakang cermin → bayangan maya dan tegak
5). Jika R bayangan > R benda → bayangan diperbesar
6). Jika R bayangan < R benda → bayangan diperkecil.
Berikut tabel sifat bayangan untuk beberapa posisi benda
Ruang Benda | Ruang Bayangan | Sifat Bayangan |
I | IV | Maya , tegak , diperbesar |
II | III | Nyata , terbalik , diperbesar |
III | II | Nyata , terbalik , diperkecil |
Contoh :
Sebuah benda ditaruh pada jarak 8 cm di depan cermin cekung yang memiliki jarak konsentrasi 10 cm. Tentukanlah sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin tersebut!
Pembahasan :
Dik : f = 10 cm , s = 8 cm , maka s < f
Dit : sifat bayangan = …. ?
Karena s < f , maka benda berada di ruang I. Dengan demikian , ruang bayangannya adalah:
⇒ R bayangan = 5 – R benda
⇒ R bayangan = 5 – 1
⇒ R bayangan = 4
Karena bayangan berada di ruang 4 (di belakang cermin) , maka bayangan yang terbentuk besifat maya dan tegak. Karena R bayangan > R benda (4 > 1) , maka bayangan yang dihasilkan mengalami perbesaran. Makara , sifat bayangannya yakni maya , tegak , dan diperbesar.
Metode penomoran ruangan untuk menyeleksi sifat bayangan juga sanggup dipraktekkan untuk menyeleksi sifat bayangan pada lensa. Hanya saja , sistem penomorannya sedikit berbeda. Untuk menyaksikan pembahasan tentang cara cepat menyeleksi sifat bayangan pada lensa , berikut edutafsi lampirkan pembahasannya.
Baca juga : Metode Penomoran Ruang pada Lensa.
Demikianlah pembahasan singkat tentang cara gampang menyeleksi sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung. Jika materi berguru ini berfaedah , bantu kami membagikannya terhadap teman-teman anda lewat tombol share di bawah ini. Terimakasih.
Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.