
- Saya pikir , hidup itu mesti banyak meminta , ternyata mesti banyak memberi
Bagi banyak orang mendapatkan lebih menggembirakan ketimbang memberi. Hal ini sama dengan mengharapkan sesuatu yang besar tetapi menolak untuk melakukan hal besar. Sebagai generasi penerus bangsa , sudah selayaknya kita menampilkan hal positif terhadap bangsa dan negara. Jika tidak dapat melakukan hal besar menyerupai itu , minimal berikan hal positif untuk diri kita sendiri. Jika tidak dapat membanggakan orang lain , minimal jangan menuntut dan bikin malu.
- Saya pikir , sayalah orang yang paling jago , ternyata ada langit di atas langit
Kami rasa siapa pun paham dan setuju dengan kata-kata tersebut. Akan namun , seiring dengan kemajuan zaman , lihatlah bagaimana kesenjangan sosial menampilkan sifat-sifat angkuh banyak manusia. Banyak orang yang tanpa sadar membanggakan sesuatu yang bukan miliknya.
- Saya pikir , kegagalan itu akhir , ternyata cuma kesuksesan yang tertunda
Secara langsung , kami sungguh suka dengan poin ini. Kegagalan memang seringkali berhasil mematahkan semangat kita sampai berkeping-keping. Akan namun , tanamkanlah dalam anggapan kita bahwa kegagalan hanyalah kesuksesan yang tertunda. Kita cuma akan gagal jikalau kita menegaskan untuk berhenti mencoba. Selama masih ada kemauan , maka Tuhan akan menolong mewujudkannya.
- Saya pikir berhasil itu mesti bersusah payah , ternyata kerja cerdas
Hal ini ialah kesalahan yang lazim terjadi di masyarakat. Sukses senantiasa dikaitkan dengan perjuangan dan tetesan keringat sehingga banyak yang berfikir jikalau ingin berhasil mesti melakukan pekerjaan keras. Bahkan ada spesialis yang menyampaikan bahwa jikalau kita mengharapkan kesenangan , maka kerja keraslah hukumnya. Kami merasa pernyataan tersebut sungguh-sungguh keliru. Kenapa ?? Karena pada kenyataannya , orang yang melakukan pekerjaan cerdas jauh lebih berhasil dari orang yang melakukan pekerjaan keras. Kerja cerdas bukan bermakna cuma bisa dijalankan oleh orang-orang yang cerdas dengan pendidikan tinggi , siapa pun bisa melakukan pekerjaan cerdas. Mereka yang cuma tamat Sekolah Menengah Pertama tetapi berhasil menjadi pebisnis , itu alasannya yakni mereka cerdas dalam bekerja.
Hubungannya dengan anda selaku pelajar , anda tidak perlu mencar ilmu keras untuk menjangkau keberhasilan. Anda mesti mencar ilmu cerdas untuk mengejar-ngejar prestasi anda. Belajar keras itu hampir serupa dengan mencar ilmu mati-matian semalaman untuk mengahadapi ulangan (Sistem Kebut Semalam) atau mencar ilmu saban hari pagi , siang , dan malam tanpa mengingat sedikitpun pelajaran yang sudah lewat. Ingatlah mencar ilmu cerdas jauh lebih efektif ketimbang mencar ilmu keras. Sekalipun kalian cuma mempunyai waktu 2 jam saban hari untuk mengulang pelajaran sekolah , jikalau kalian cerdas dalam mencar ilmu maka risikonya akan jauh lebih baik. Cerdas dalam mencar ilmu yakni bisa mempergunakan waktu sebaik-baiknya untuk sungguh-sungguh mengerti materi yang dipelajari. Temukanlah cara anda untuk sanggup mengingat dan mengerti materi untuk rentang waktu panjang. Setiap orang punya cara yang berbeda. Meski demikian , ada satu hal yang pasti. Lancar kaji alasannya yakni diulang. Cerdas dalam mencar ilmu bermakna bersungguh-sungguh mengulang materi yang sudah melalui sehingga menjadi sudah biasa dan mahir.
- Saya pikir , kunci nirwana itu ada di langit , ternyata ada di hatiku
Kita tidak dapat pungkiri hal ini. Banyak orang yang bikin surganya sendiri dengan banyak sekali cara bahkan melewatkan hal-hala yang bekerjsama menjerumuskannya lebih jauh dari nirwana itu.
- Saya pikir , Tuhan senantiasa mengabulkan setiap undangan , ternyata Tuhan cuma menampilkan yang kita perlukan
Jangan pernah membenci Tuhan cuma alasannya yakni tidak semua doamu dikabulkanNya. Kita cuma tidak menyadari bahwa sesungguhnya Ia senantiasa memberi segala hal yang kita butuhkan. Keserakahanlah yang menyebabkan kita tidak puas dan merasa diabaikan. Yang mesti kita laksanakan adalh bersyukur. Semakin sering bersyukur maka Tuhan akan terus memadai bahkan melebihkan nikmat.
- Saya pikir , makhluk yang paling bisa bertahan hidup yakni yang paling pandai , atau yang terbesar lengan berkuasa , ternyata yang paling cepat mersepon perubahan
Satu pola yang palin sederhana perihal pernyataan ini yakni banyaknya murid yang tidak lulus cobaan masuk Perguruan Tinggi Negeri padahal meeka tercatat selaku murid yang pandai dan berprestasi di sekolahnya. Kegagalan itu dapat saja terjadi alasannya yakni mereka anggap remeh atau merasa sudah cukup kompeten sehingga kurang berlatih atau bisa saja alasannya yakni mereka tak mempunyai taktik yang baik.
- Saya pikir kesuksesan itu alasannya yakni turunan , ternyata alasannya yakni ketekunan
Banyak di antara kita yang sudah merasa puas dan gembira saat telahir dalam keluarga yang kaya raya. Hal tersebut tidak jarang bikin kita lupa diri bahwa segala hal sanggup berubah dan kehidupan menyerupai roda yang berputar. Kita tidak pernah tahu bagiaman masa depan oleh alasannya yakni itu kita cuma bisa merencanakannya sebaik mungkin. Banyak di antara kita yang merasa jago padahal kekayaan yang dinikmatinya yakni kekayaan orangtuanya yang belum pasti akan tetap ada saat orangtuanya meninggal. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang yang mengalami kegagalan di usia produktif padahal ia kondang kaya raya sebelumnya.
- Saya pikir , keelokan luar itu paling menawan , ternyata inner beauty yang lebih menawan
Jika anda yakni orang yang terlahir dengan wajah kriteria atau fisik yang kurang ideal , maka anda tidak perlu merasa kecil hati atau menjadi patah semangat. Perayalah , jikalau anda mempunyai inner beauty yang bagus maka hal itu akan menutupi semua kelemahan anda yang terlihat dari luar. Anda boleh saja punya wajah elok atau ganteng dan disukai banyak orang , tetapi jikalau anda mempunyai sifat yang jelek dan angkuh tentu orang-orang yang awalnya simpati akan menjadi tidak suka.
- Saya pikir , kebahagiaan itu saat menengok ke atas , ternyata saat menyaksikan ke bawah
Memang , adakalanya kita mesti menyaksikan ke atas agar kita termotivasi untuk menjadi lebih baik. Akan namun , menyaksikan ke atas kerapkali menyebabkan kecemburuan yang menyebabkan hati menjadi tidak puas. Keadaan pasti akan makin jelek jikalau kita memaksakan diri untuk mengimbangi sesuatu yang belum bisa kita tandingi. Jika sudah menyerupai itu tentu kebahagianpun sulit diperoleh. Akan namun , hal itu dapat kita hindari dengan cara seringlah menyaksikan ke bawah biar kita sadar bahwa masih terlalu banyak orang yang lebih tidak beruntung. Intinya , syukurilah segala hal yang kita punya.
- Saya pikir , usia insan itu diukur dari bulan dan tahun , ternyata dijumlah dari apa yang sudah dilakukannya terhadap orang lain
Pada dasarnya , usia tidak sanggup kita kaitkan dengan perkiraan matematika. Usia bukan mengatakan mengenai kuantitas namun kualitas. Ada pepata bijak menyampaikan bahwa orang yang suda bau tanah sekalipun jikalau ia masih mau mencar ilmu maka ia masih muda , akan namun jikalau orang yang masih muda tidak mau lagi mencar ilmu maka ia sudah tua. Makara usia tidak ditunjukkan oleh bilangan tertentu.
- Saya pikir , yang paling bermanfaat itu duit dan kekuasaan-emas-permata , ternyata bukan juga , , , yang terpenting dan paling mahal itu “Kesehatan dan nama baik”
Banyak orang yang bersusah payah mati-matian untuk menghimpun harta kekayaaan sehingga mereka lupa bahwa kesehatan dan anam oke yang paling berharga. Banyak orang yang kembali jatuh miskin saat salah satu anggota keluarganya sakit parah. Hal itu tejadi alasannya yakni mereka terlalu keras dalam melakukan pekerjaan dan lupa terhadap kodratnya selaku insan yang butuh istirahat. Oleh alasannya yakni itu , utamakanlah kesehatan anda kerena harta yang anda miliki menjadi sungguh sia-sia saat nada sakit.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.