Jika Kalian pernah mencicipi beberapa fenomena yang edutafsi sebutkan di atas , mungkin kalian akan cemas dan ketakukan di saat sukses bangun.
Bagi sebagian orang yang mempercayai hal mistis , fenomena menyerupai itu disebut tindihan , yakni adanya makhluk halus atau jin yang menindihi kita.
Tapi , benarkah gangguan tidur tersebut yakni ulah makhluk gaib?
Gangguan tidur yang membuat penderitanya seperti ditindih oleh sesuatu yang berat dalam dunia medis disebut selaku sleep paralysis.
Sleep paralysis atau lumpuh tidur yakni suatu gangguan tidur yang biasanya dialami di saat akan tidur , di saat terlelap , atau di saat akan bangun.
Ketika mengalami gangguan ini , penderita biasanya akan mencicipi tubuhnya susah digerakkan seperti lumpuh.
Fenomena lumpuhnya badan di saat tidur itu tak jarang dibarengi dengan halusinasi yang menghasilkan penderita seolah menyaksikan sosok mengerikan.
Munculnya sosok menyeramkan inilah yang kemudian menghasilkan beberapa orang yakin bahwa itu yakni ulah makhluk gaib.
Pada peluang ini , edutafsi akan mengulas pemberitahuan perihal sleep paralysis agar Sobat Tafsi tidak lagi takut di saat mengalaminya.
#1 Pengalaman Penulis Mengalami Sleep Paralysis
Salah satu argumentasi edutafsi membagikan pemberitahuan sleep paralysis ini yakni lantaran penulis sendiri sudah sungguh sering mengalaminya.
Saya mengalami fenomena lumpuh tidur sejak Sekolah Menengah Pertama dan hingga kini kadangkala gangguan itu masih juga datang.
Awalnya saya sungguh cemas sampai-sampai tidak tahu mesti bagaimana alasannya yakni kejadiannya terasa begitu nyata.
Malam itu , kebetulan saya gres pulang dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan lantaran kecapekan , saya eksklusif tertidur sehabis mandi.
Belum usang memejamkan mata , tiba-tiba saya terbangun lantaran merasa ada yang aneh. Tempat tidur saya bergoyang menyerupai diguncang.
Dengan perasaan takut saya berupaya bangun. Tapi saya sama sekali tidak sanggup membuka mata. Kaki dan tangan juga menyerupai terikat.
Di sela-sela jerih payah saya untuk berdiri , saya mendengar bunyi petir bergemuruh. Saya juga mendengar bunyi beberapa teman dekat yang malam itu sudah pergi pengajian.
Yang menghasilkan saya heran , teman-teman saya sudah pergi sejak sebelum saya tidur dan pasti mereka sudah berada di lokasi pengajian.
Saat sukses berdiri , saya cuma berbaring di kawasan tidur tanpa berani berbuat apa-apa. Untuk keluar kamar saja tidak berani.
Satu hal yang menghasilkan saya heran , malam itu ternyata tidak ada petir sama sekali. Dan menyerupai praduga saya , teman-teman saya juga tidak ada di sana.
Beberapa hari sehabis itu , saya bercerita terhadap nenek ihwal insiden tersebut. Nenek pun menyampaikan bahwa saya ketindihan.
Nenek berpesan agar saya senantiasa berupaya untuk melawan (berusaha untuk bangun) jikalau mengalami tindihan lantaran jikalau menyerah sanggup melalui alias mati.
Tentu saja saya ketakutan. Sejak di saat itu , saya berulang kali mengalami tindihan dibarengi penampakan yang beranekaragam.
Mulai dari lebah , pocong , hantu tanpa kepala , bunyi orang , sosok lelaki berpakaian hitam , hingga penampakan alam yang berbeda.
Sesuai pesan nenek , saya pun senantiasa berupaya untuk berdiri setiap kali mengalami hal itu. Usaha saya yakni menyebut nama Allah dan berupaya membuka mata.
Biasanya saya akan sukses berdiri sehabis berfokus membuka mata. Begitu mata terbuka , seluruhnya pun berakhir.
Yang tersisa cuma badan yang terasa lemas menyerupai belum makan beberapa hari. Biasanya saya akan eksklusif duduk dan berupaya tidak tidur untuk beberapa waktu.
Baca juga : Kemana Perginya Bulan di Siang Hari?
#2 Apa Penyebab Gangguan Sleep Paralysis?
Karena terlalu sering mengalami tindihan , saya pun alhasil sudah biasa dengan hal itu. Saya tidak lagi terkejut dan sudah tahu mesti berbuat apa.
Setelah lulus Sekolah Menengah Pertama dan mulai mengenal internet , saya alhasil mencari pemberitahuan perihal tindihan dan di saat itulah saya mengenal perumpamaan sleep paralysis.
Menurut beberapa sumber yang saya baca di saat itu , sleep paralysis yakni gangguan tidur yang cukup lazim dialami oleh manusia.
Gangguan ini biasanya tidak berbahaya lantaran cuma akan berjalan beberapa detik atau menit saja dan penderita akan secepatnya terbangun.
Adanya penampakan selama fenomena ini berjalan kemungkinan besar yakni halusinasi lantaran otak sudah berdiri sebelum badan bangun.
Sleep paralysis terjadi di saat prosedur otak dan badan tumpang tindih dan keduanya tidak berjalan selaras di saat kita tidur.
Hal itu membuat kita tersentak berdiri di tengah siklus REM. Saat itu terjadi , otak belum siap untuk mengantarkan sinyal berdiri sehingga badan masih dikondisikan dalam setengah tidur setengah sadar.
Itu sebabnya , kita merasa sudah berdiri tetapi badan terasa kaku dan susah digerakkan. Hanya ada asumsi yang mengawang entah kemana.
Sederhananya , sleep paralysis menyerupai mimpi buruk. Hanya saja , kita berkhayal di saat kita sudah berdiri sehingga terasa begitu nyata.
Salah satu aspek yang disangka besar lengan berkuasa selaku pemicu kelumpuhan tidur yakni buruknya mutu tidur seseorang.
Burukya mutu tidur sanggup saja terjadi lantaran beberapa argumentasi menyerupai kegiatan tidur yang tidak terorganisir atau lantaran waktu tidur yang tidak tepat.
Menurut pengalaman penulis , sleep paralysis juga condong terjadi jikalau kita tidur dalam keadaan badan yang kelelahan.
Penulis juga biasanya mengalami sleep paralysis jikalau telat tidur terlalu usang sehingga di saat itu badan sebenarnya sudah sungguh ingin istirahat.
Selain kecapekan dan kegiatan tidur yang awut-awutan , frustasi juga sanggup menyebabkan gangguan lumpuh tidur pada sebagian orang.
Beberapa study juga menyebutkan bahwa orang yang tidur dengan posisi terlentang juga rentan mengalami sleep paralysis.
Baca juga : Asam Lambung Naik? Lakukan Ini Untuk Pertolongan Pertama.
#3 Bagaimana Cara Menghadapi Sleep Paralysis
Menurut pengalaman penulis selama ini , satu-satunya hal yang sanggup dijalankan di saat mengalami sleep paralysis yakni berupaya bangun.
Ada beberapa cara yang sanggup kita lakukan , salah satunya yakni berupaya membuka mata. Cara ini biasanya sukses bagi saya.
Uniknya , di saat mengalami sleep paralysis , saya sanggup menyaksikan sumber cahaya meski mata belum terbuka.
Saya biasanya mempergunakan cahaya itu untuk menolong saya membuka mata. Setelah berfokus , saya biasanya akan sukses membuka mata dan tersentak.
Jika cara tersebut tidak sukses , maka cara lain yang sanggup dijalankan yakni berupaya menggerakkan tangan atau kaki.
Berkonsentrasilah untuk menggerakkan tangan atau kaki hingga alhasil tersentak dan terlepas dari kelumpuhan tidur.
Jika perlu , beritahulah teman dekat atau kerabat kalian perihal gangguan sleep paralysis yang kalian alami.
Karena adakalanya kita mendapat derma dari luar untuk bangun. Penulis sendiri pernah berulang kali dibangunkan di saat tengah lumpun tidur.
Yang terpenting , sebelum tidur biasakanlah membaca doa.

Demikian pemberitahuan singkat perihal fenomena sleep paralysis yang sanggup Edutafsi bagikan. Semoga pemberitahuan ini berguna.
Jika pemberitahuan yang Kalian baca berharga , bantu edutafsi ya untuk membagikannya terhadap teman-teman kalian agar keuntungannya sanggup terbagi.
Oya , buat Sobat Tafsi yang pernah mengalami sleep paralysis , boleh loh membuatkan pengalaman di kolom komentar. Barangkali ada sesuatu yang berkhasiat buat dishare.

Salah seorang pakar dan konsultan pendidikan yang kini mengabdikan hidup menjadi guru di pedalaman nun jauh di pelosok Indonesia.