After Earth
—————
Will Smith kembali berakting dengan anaknya yang bernama Jaden Smith untuk yang kedua kalinya sesudah The Pursuit of Happyness. Dalam film ini Will Smith bertindak sebagai produser dan sekaligus sebagai penulis dongeng. Pembuatannya memakai kamera resolusi 4K yang merupakan resolusi modern dalam sinema digital yang umum disebut dengan UHD (Ultra High Definition).
Bumi ketika ini telah tidak dihuni oleh manusia semenjak mereka pindah ke ruang angkasa dan menempati sebuah daerah yang berjulukan Nova Prime. Kondisi bumi yang telah usang ditinggalkan menimbulkan adanya perubahan-pergeseran yang sangat tidak cocok bagi insan untuk hidup. Kadar oksigen yang rendah, pergeseran cuaca yang terjadi secara drastis dan bila malam suhu akan mencapai titik beku. Ditambah lagi pergeseran dari hewan-binatang yang hidup mengalami evolusi. Untuk itu bumi dikarantina.
Kitai (Jaden Smith) gagal dalam ujian menjadi Ranger padahal ayahnya, Chyper (Will Smith) yakni seorang Jenderal Ranger. Dalam kondisi galau dan takut akan kemarahan ayahnya menciptakan Kitai serba salah terlebih dididik dalam hukum militer. Tidak cuma itu, memory periode lalunya terus menghantui, yang menciptakan tewas sang abang yang dibunuh oleh Ursa dalam melindungi dirinya. Ursa ialah monster binatang yang tidak bisa menyaksikan tetapi dapat merasakan manusia melalui hormon pheromone. Hormone pheromone ini muncul saat insan merasa khawatir.
Untuk menolong psikologi sang anak, Chyper mengajaknya ikut bertugas ke daerah latihan militer yang jaraknya cukup jauh dengan naik sebuah pesawat angkasa luar. Didalam pesawat itu terdapat pula Ursa yang ditangkap dan akan dijadikan obyek latihan. Sayangnya ada topan meteorit dan pesawat mengalami kerusakan serta jatuh ke bumi. Yang selamat cuma ayah dan anak sedangkan yang yang lain tewas. Chyper mengalami patah tulang kaki dan Kitai sehat walafiat.
Sayangnya alat darurat keselamatan untuk menerima bantuan dari Nova Prime yang berada di bab ekor pesawat jatuh terpisah dan jaraknya cukup jauh. Makara mau tak mau cuma Kitai sendirian yang harus mencarinya sedangkan Chyper menguidenya dari dalam pesawat. Berbekal pedang milik ayahnya dan obat oksigen maka petualangan Kitai dimulai. Halangan dan hambatan satu per satu ditemui oleh anak berumur 13 tahun ini yang tentu saja masih labil. Gorila yang marah, lintah yang beracun, suhu yang dingin, macan yang lapar dan pastinya Ursa selaku musuh terutama.
Will Smith bermain cukup baik dalam memerankan seorang ayah sekaligus selaku Jenderal dengan pola bicara seorang militer yang keras. Jaden Smith bermain cukup baik dalam memerankan seorang anak yang belum siap menjadi Ranger dalam usianya yang masih muda tetapi terpaksa harus menjadi Ranger dalam keadaan konkret untuk menjaga hidup.
Sayangnya film ini dibentuk dengan kurang begitu megah. Binatang gorilla muncul seperti gorilla biasa sebaiknya tampil dengan berbeda alasannya adalah mengalami evolusi. Binatang macan muncul dengan berbeda namun sayangnya penggarapannya terkesan buruk meskipun memakai derma CGI. Monster Ursa pun digambarkan kurang detil bahkan terkesan monster yang ada pada film jadul. Petualangan di bumi kurang banyak untuk menggambarkan keliaran hewan dan tanaman yang sudah berevolusi. Seharusnya ditampilkan lebih banyak binatang yang berevolusi dan beradaptasi untuk survive satu sama lain.
Beberapa hal yang ialah kekurangan film ini yaitu, burung garuda yang pada mulanya ingin membunuh Kitai malah terakhirnya membantu Kitai. Pesawat yang jatuh dari ketinggian angkasa luar sebaiknya hancur berkeping-keping tetapi ini masih sebagian besar utuh bahkan perlengkapan elektroniknya masih melakukan pekerjaan dengan baik. Kitai kecil yang selamat dari Ursa padahal beliau mengalami panik yang hebat yang tentu saja semestinya terdeteksi Ursa.