Alergi sinar matahari adalah suatu reaksi yang ditimbulkan akibat kepekaan kulit terhadap sinar matahari. Dalam bahasa ilmiah, alergi ini disebut dengan istilah fotosensitifitas. Para peneliti hingga saat ini belum mengetahui dengan pasti penyebab utama timbulnya fotosensitifitas pada seseorang, namun diduga kuat bahwa faktor genetik adalah penyebab utamanya.
Kondisi ini terjadi saat kulit terkena sinar matahari yang dianggap sebagai zat asing berbahaya sehingga memicu reaksi dari sistem kekebalan tubuh untuk melakukan perlawanan. Akibatnya timbulnya reaksi alergi pada kulit. Berikut ini adalah empat jenis alergi sinar matahari yang perlu anda pahami:
1. Polymorphous Light Eruption
Mereka yang menderita PMLE akan mengalami kulit seperti terbakar, benjolan merah dan ruam saat kulit terkena paparan sinar matahari. Sakit kepala, mual, dan menggigil hebat akan dirasakan oleh si penderita setelah beberapa jam terkena sinar matahari. Bila kulit anda sangat sensitif, maka butuh waktu beberapa hari sampai gejala tersebut hilang. Bila hanya mengalami gejala ringan alergi sinar matahari, anda hanya perlu menunggu beberapa jam saja. Pengobatan yang bisa anda lakukan adalah dengan mengguyur badan menggunakan air dingin secara teratur. Bila gejala yang dirasakan sangat parah, anda bisa menggunakan krim anti ruam. Pastikan anda telah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Untuk menghindari bahaya alergi ini anda perlu menutupi bagian tubuh yang penting saat keluar rumah misalnya lengan, leher, dada bagian atas dan kaki bagian bawah.
2. Actinic Prurigo
Actinic Prurigo adalah fotosensitifitas yang dialami akibat faktor genetik. Mereka yang menderita penyakit ini akan mengalaminya saat masih kecil. Gejala yang dirasakan saat terkena alergi sinar matahari hampir sama dengan PMLE. Namun ada perbedaan mendasar. Kondisi ini lebih banyak menyerang bagian wajah dengan timbulnya bintik-bintik merah. Pengobatan yang bisa dilakukan cukup beragam sebab tingkat keparahan alergi yang menentukan. Anda bisa mengambil obat anti malaria, beta-karoten, kortikosteroid, dan thalidomide.
3. Photoallergic Eruption
Photoallergic Eruption terjadi saat kulit anda yang diolesi produk kimia, semisal kosmetik, parfum, tabir surya, salep ataupun sunscreen terpapar sinar matahari. Akibatnya muncul reaksi yang berupa kulit yang melepuh. Lamanya gangguan pada kulit tersebut tergantung pada substansi bahan kimia yang digunakan dalam produk serta durasi saat kulit terkena paparan sinar matahari. Pastikan anda bisa mengenakan pakaian yang bersih supaya ruam tidak menyebar ke area lain. Hindari penggunaan krim ataupun bahan kimia yang bisa memicu alergi.
4. Solar Urticaria
Walapun solar urticaria adalah alergi sinar matahari yang jarang terjadi. Gejala yang ditimbulkan meliputi munculnya gatal-gatal pada kulit. Untuk mencegah timbulnya gangguan kulit ini anda bisa mengoleskan tabir surya dengan SPF 15 atau SPF 30. Gunakan setiap beberapa jam sekali.
penyakit alergi matahari
Originally posted 2021-01-17 07:00:29.

Salah seorang pakar bisnis atau konsultan bisnis dan konten kreator dan juga Entrepreneur. Suka dengan dunia jual beli serta sangat senang merajut atau knitting.